ilmu2hrd.blogspot.com

Pages

Tuesday, July 30, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Pacing Hoby/ more marketing

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Pacing Hoby/ more marketing: Pacing Habbit Kalau marketing mengetahui hoby klien , dimanfaatkan dengan mencoba mengikuti hoby yang sama untuk pendekatan empati, sehin...

Monday, July 29, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Berlanjut pelatihan Marketing

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Berlanjut pelatihan Marketing: Pacing Glory/ Kejayaan. Setiap manusia pasti secara naluri pasti senang disanjung, apalagi dikagumi saat berhasil dan jaya yang pernah di...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Berlanjut pelatihan Marketing

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Berlanjut pelatihan Marketing: Pacing Glory/ Kejayaan. Setiap manusia pasti secara naluri pasti senang disanjung, apalagi dikagumi saat berhasil dan jaya yang pernah di...

Sunday, July 28, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Pelatihan Marketing lagi

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Pelatihan Marketing lagi: Pacing SARA Kalau kampanye tidak boleh bersangkutan SARA, KKN dll, tapi berbedadalam bisnis, baik prodoksi barang, jasa maupun investasi....

Saturday, July 27, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Pelatihan Marketing Supaya Sukses

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Pelatihan Marketing Supaya Sukses: Kadang perusahaan mengeluh terhadap kinerja bagian Marketing, selalu tidak bisa memenuhi target penjualan. Tuntutan mendapatkan Untung dan...

Thursday, July 25, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: On The Job Training

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: On The Job Training: Jenis Training / learning by doing adalah on the job training, belajar sambil bekerja. Kepala regu dalam pabrik atau supervisor adalah ditu...

Wednesday, July 24, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT: Gaya Manajemen bagi manajer Soal INSTRUKSI: Pilihlah jawaban “A” atau “B” pada pasangan pernyataan-pernyataan berikut dan tulislah p...

Tuesday, July 23, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: On The Job Training

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: On The Job Training: Jenis Training / learning by doing adalah on the job training, belajar sambil bekerja. Kepala regu dalam pabrik atau supervisor adalah ditu...

On The Job Training

Jenis Training / learning by doing adalah on the job training, belajar sambil bekerja. Kepala regu dalam pabrik atau supervisor adalah ditugaskan sebagai pelatih bagi pegawai yg ditraining,

Ada 3 jenis umum dalam praktek on the job training :
a. coaching / understudy dimana pelatih adalah atasan langsung.

b. Job Rotation dimana pegawai dirotasi dari tugas atau pekerjaan berbeda, tujuan untuk manajemen.


c. Special assignments adalah pelatihan excekutiv pertama untuk belajar mencari solusi bisnis.
Langkah langkah OJT.

Buat si Leaner santai tidak tertekan
Jelaskan kenapa si pegawai di training
Tanyakan apakah pegawai tahu pekerjaan yg dihadapi
Posisikan pegawai ditempat kerja sesungguhnya dan kenalkan segala perlengkapan yg dibutuhkan dan pastikan cara kerja yg effektif dan detail.
Ajarkan pekerjaan beberapa kali dan diminta mengulangi sampai mencapai standar kinerja baik kwalitas dan kwantitas.
Kemudian minta pegawai mengerjakan sendiri sambil dikontrol pelatih
Arahkan kepada siapa minta jawaban permasalahan, di cek terus menerus sampai mencapai target


Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT: Gaya Manajemen bagi manajer Soal INSTRUKSI: Pilihlah jawaban “A” atau “B” pada pasangan pernyataan-pernyataan berikut dan tulislah p...

Monday, July 22, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT: Soal INSTRUKSI: Pilihlah jawaban “A” atau “B” pada pasangan pernyataan-pernyataan berikut dan tulislah pada lembar jawaban yang tela...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Gaya Manajer/ MSDT: Soal INSTRUKSI: Pilihlah jawaban “A” atau “B” pada pasangan pernyataan-pernyataan berikut dan tulislah pada lembar jawaban yang tela...

Gaya Manajer/ MSDT






Soal

INSTRUKSI: Pilihlah jawaban “A” atau “B” pada pasangan pernyataan-pernyataan berikut dan tulislah pada lembar jawaban yang telah disediakan. Dilarang membuat coretan apapun di dalam buku persoalan.

1. A. Saya mengabaikan pelanggar-pelanggar peraturan bila saya merasa pasti bahwa tidak ada satu orangpun yang mengetahui tentang pelanggar-pelanggar tersebut.
 B. Bila saya mengumumkan suatu keputusan yang kurang menyenangkan, saya akan menjelaskan kepada bawahan saya bahwa keputusan ini dibuat oleh Direktur.
2. A. Bila ada seorang karyawan yang hasil kerjanya selalu tidak memuaskan saya, saya akan menunggu suatu kesempatan untuk memindahkannya dan bukan untuk memecatnya.
B. Bila ada bawahan saya yang dikucilkan dari kelompok kerjanya, saya akan mencarikan cara-cara agar supaya orang lain dapat berteman dengannya.
3. A. Bila Direktur memberikan perintah yang kurang menyenangkan, saya pikir adalah cukup bijaksana bila saya menyebutkan namanya dan bukan nama saya.
B. Saya biasanya membuat keputusan-keputusan saya sendiri dan menyampaikannya kepada bawahan saya.
4. A. Bila saya ditegur oleh atasan saya, saya akan memanggil semua bawahan saya dan mengatakan semua teguran tersebut kepada mereka.
”. B. Saya percaya bahwa suatu penerapan disiplin adalah merupakan seperangkat contoh untuk karyawan-karyawan lainnya.
5. A. Saya selalu melakukan diskusi-diskusi untuk mencapai kata sepakat.
B. Saya selalu menganjurkan kepada bawahan saya untuk memberikan usul-usul, tetapi kadang-kadang juga saya langsung membuat suatu tindakan tertentu.
6. A. Kadang-kadang saya berpikir bahwa perasaan-perasaan saya dan sikap-sikap saya adalah mementingkan tugas saya.
B. Saya mengijinkan bawahan-bawahan saya untuk ikut serta mengambil keputusan yang dibuat berdasarkan atas suara terbanyak.
7. A. Bila jumlah dan mutu hasil kerja bagian saya tidak memuaskan, saya menjelaskan kepada bawahan-bawahan saya bahwa Direktur merasa kecewa dan oleh karena itu mereka harus memperbaiki kerja mereka.
B. Saya membuat keputusan-keputusan sendiri dan kemudian saya mencoba untuk menjual keputusan-keputusan itu kepada bawahan saya.
 8. A. Bila saya mengumumkan suatu keputusan yang kurang menyenangkan, saya akan menjelaskan kepada bawahan saya bahwa keputusan ini dibuat oleh Direktur.
 B. Saya mengijinkan bawahan-bawahan saya untuk ikut serta di dalam pengambilan keputusan, tetapi sayapun menyediakan sesuatu keputusan terakhir.
9. A. Saya akan memberikan tugas-tugas yang sulit kepada bawahan saya yang belum berpengalaman, tetapi bila mereka memperoleh kesukaran, saya akan mengambil alih tanggung jawab mereka.
 B. Bila jumlah dan mutu hasil kerja bagian saya tidak memuaskan, saya menjelaskan kepada bawahan-bawahan saya bahwa Direktur merasa kecewa dan oleh karena itu mereka harus memperbaiki mutu kerja mereka itu.
 10. A. Saya merasa bahwa adalah penting agar bawahan-bawahan menyukai saya apabila saya bekerja keras untuk mereka.
B. Saya membiarkan orang-orang lain menangani tugas-tugas mereka masing-masing, walaupun mereka membuat banyak kesalahan.
11. A. Saya menunjukkan minat saya terhadap kehidupan pribadi bawahan-bawahan saya, sebab saya merasa bahwa saya mengerti mengapa mereka mengerjakan sesuatu hal sejauh mereka mengerjakan hal tersebut.
 B. Saya saya merasa bahwa adalah tidak terlalu perlu untuk bawahan-bawahan saya mengerti mengapa mereka mengerjakan sesuatu hal sejauh mereka mengerjakan hal tersebut.
12. A. Saya percaya bahwa bawahan-bawahan yang disiplin tidak akan memperbaiki jumlah atau mutu kerja mereka di dalam jangka waktu yang panjang.
B. Bila menghadapi masalah yang sulit, saya berusaha untuk mencapai pemecahan yang paling sedikit bisa diterima oleh sebagian besar orang-orang yang bersangkutan.
13. A. Saya berpikir bahwa bila beberapa bawahan saya merasa tidak berbahagia, saya akan mencoba melakukan sesuatu mengenai hal tersebut.
B. Saya mengurusi pekerjaan saya sendiri dan saya merasa bahwa pekerjaan saya itu bisa mencapai “Dewan Direksi” untuk mengembangkan ide-ide baru.
14. A. Saya menyetujui kenaikan tunjangan-tunjangan untuk staf dan karyawan.
 B. Saya menunjukkan persetujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pekerjaan dan perusahaan dari bawahanbawahan saya, walaupun hal itu sebenarnya belum diperlukan untuk kedudukan mereka sekarang.
15. A. Saya membiarkan orang-orang lain menangani tugas-tugas mereka masing-masing, walaupun mereka membuat banyak kesalahan.
B. Saya membuat keputusan-keputusan sendiri tetapi saya akan mempertimbangkan usul-usul yang masuk di akal dari bawahanbawahan saya yang untuk memperbaiki keputusan tersebut apabila saya bertanya kepada mereka.
16. A. Bila ada bawahan saya yang dikucilkan dari kelompok kerjanya, saya akan mencarikan cara-cara agar supaya orang lain dapat berteman dengannya.
B. Bila seorang karyawan tidak sanggup menyelesaikan tugasnya, saya akan membantu dia untuk menyelesaikan tugas tersebut.
17. A. Saya percaya bahwa suatu penerapan disiplin adalah merupakan seperangkat contoh untuk karyawan-karyawan lainnya.
B. Kadang-kadang saya berpikir bahwa perasaan-perasaan saya dan sikap-sikap saya adalah mementingkan tugas saya.
18. A. Saya mencela pembicaraan-pembicaraan yang tidak perlu di antara bawahan-bawahan saya selama mereka bekerja.
19. A. Saya selalu memperhatikan mengenai keterlambatan dan kemangkiran.
B. Saya percaya bahwa Serikat-Serikat Buruh akan mencoba untuk meruntuhkan kewibawaan pimpinan perusahaan.
20. A. Kadang-kadang saya menentang keluhan-keluhan serikat buruh sebagai suatu perkara yang prinsipil.
B. Saya merasa bahwa keluhan-keluhan tidak dapat dicegah dan saya mencoba sebaik mungkin untuk dapat dilenyapkan.
21. A. Adalah penting bagi saya untuk memperoleh nilai kredit bagi ideide saya yang baik.
B. Saya menyuarakan pendapat-pendapat saya di muka umum hanya bila saya merasa bahwa orang lain akan setuju dengan saya.
22. A. Saya percaya bahwa Serikat-Serikat Buruh akan mencoba meruntuhkan kewibawaan pimpinan perusahaan.
B. Saya percaya bahwa pertemuan-pertemuan yang sering dengan karyawan secara pribadi adalah membantu pengembangan diri mereka.
23. A. Saya merasa bahwa tidak terlalu perlu untuk bawahan-bawahan saya mengerti mengapa mereka mengerjakan seuatu hal sejauh mereka mengerjakan hal tersebut.
B. Saya merasa bahwa jam pencatat waktu datang dan pulangnya para pegawai, mengurangi keterlambatan.
24. A. Saya biasanya membuat keputusan-keputusan saya sendiri dan menyampaikannya kepada bawahan saya.
B. Saya merasa bahwa Serikat-Serikat Buruh dan pimpinan perusahaan adalah bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama
B. Saya menyetujui tunjangan-tunjangan untuk staf dan karyawankaryawan
25. A. Saya menyukai penggunaan dari skala penggajian karyawan.
B. Saya selalu melakukan diskusi-diskusi untuk mencapai kata sepakat.
26. A. Saya merasa bangga di dalam kenyataannya bahwa saya biasanya tidak akan menanyakan kepada seseorang untuk mengerjakan suatu tugas yang kalau untuk saya sendiri, tidak akan saya kerjakan.
B. Saya berpikir bahwa bila beberapa bawahan saya merasa tidak berbahagia, saya akan mencoba melakukan sesuatu mengenai hal tersebut.
27. A. Bila ada suatu tugas yang mendesak, walaupun semua peralatannya sudah disediakan saya akan membiarkannya saja, dan mengatakan kepada salah seorang bawahan saya untuk mengerjakan sesuatu tugas tersebut.
B. Adalah penting bagi saya untuk memperoleh nilai kredit bagi ideide saya yang baik.
28. A. Tujuan saya adalah mencapai bagaimana tugas-tugas dapat dikerjakan, tanpa saya merasa lebih benci daripada siapapun yang mengerjakan.
B. Saya mungkin menentukan tugas-tugas tanpa banyak mempertimbangkan pengalaman atau kemampuan, tetapi saya lebih menuntut pada pencapaian hasil-hasilnya saja.
29. A. Saya mungkin menentukan tugas-tugas tanpa banyak mempertimbangkan pengalaman atau kemampuan, tetapi saya lebih menuntut pada pencapaian hasil-hasilnya saja.
B. Saya dengan sabar mendengarkan keluhan-keluhan dan ketidakpuasan-ketidakpuasan dari bawahan saya tetapi seringkali saya meralat apa yang mereka katakan.
30. A. Saya merasa bahwa keluhan-keluhan tidak dapat dicegah dan saya mencoba sebaik mungkin untuk dapat dilenyapkan.
B. Saya percaya bahwa bawahan-bawahan saya akan merasakan kepuasan kerja mereka tanpa merasakan tekanan apapun dari saya.
31. A. Bila menghadapi masalah yang sulit, saya berusaha untuk mencapai pemecahan yang paling sedikit bisa diterima oleh sebagian besar orang-orang yang bersangkutan.
B. Saya percaya bahwa latihan melalui pengalaman bekerja, adalah lebih bermanfaat daripada pendidikan teoritis.
32. A. Saya selalu memberikan tugas-tugas yang sangat sulit kepada karyawan-karyawan yang paling berpengalaman.
B. Saya percaya bahwa kenaikan jabatan adalah semata-mata berdasarkan kemampuan yang ada.
33. A. Saya merasa bahwa masalah-masalah yang timbul di antara para karyawan biasanya akan dapat diselesaikan di antara mereka sendiri, tanpa campur tangan dari saya.
B. Bila saya ditegur oleh atasan saya, saya akan memanggil semua bawahan saya dan mengatakan semua teguran tersebut kepada mereka.
34. A. Saya tidak peduli dengan apa yang dikerjakan oleh karyawan saya di luar jam kerja kantornya. B. Saya percaya bahwa bawahan-bawahan yang disiplin tidak akan memperbaiki jumlah atau mutu kerja mereka di dalam jangka waktu panjang.
35. A. Saya memberikan informasi kepada “Dewan Direksi” tidak lebih dari pada apa yang mereka tanyakan.
B. Kadang-kadang saya menentang keluhan-keluhan Serikat Buruh sebagai sesuatu perkara yang prinsipil.
36. A. Saya kadang-kadang merasa ragu-ragu untuk membuat suatu keputusan yang akan tidak disukai oleh bawahan-bawahan saya.
 B. Tujuan saya adalah mencapai bagaimana tugas-tugas dapat dikerjakan, tanpa saya merasa lebih benci daripada siapapun yang mengerjakannya.
37. A. Saya dengan sabar mendengarkan keluhan-keluhan dan ketidakpuasan–ketidakpuasan dari bawahan saya, tetapi seringkali saya meralat apa yang mereka katakan.
B. Saya kadang-kadang merasa ragu-ragu untuk membuat keputusan-keputusan yang akan tidak disukai oleh bawahanbawahan saya.
38. A. Saya menyuarakan pendapat-pendapat saya di muka umum hanya bila saya merasa bahwa orang lain akan setuju dengan saya.
B. Sebagian besar dari bawahan-bawahan saya dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka, bila perlu, tanpa kehadiran saya.
39. A. Saya mengurusi pekerjaan saya sendiri, dan saya merasa bahwa pekerjaan saya itu bisa mencapai “Dewan Direksi” untuk mengembangkan ide-ide baru.
B. Bila saya memberikan perintah kepada bawahan-bawahan saya, saya menentukan batas waktu untuk mereka menyelesaikannya
40. A. Saya selalu menganjurkan kepada bawahan saya untuk memberikan usul-usul, tetapi kadang-kadang juga saya langsung membuat suatu tindakan tertentu.
B. Saya mencoba untuk membuat bawahan-bawahan saya merasa senang hatinya apabila mereka berbicara dengan saya.
 41. A. Di dalam diskusi, saya memberikan fakta-fakta seperti apa yang mereka pahami, dan membiarkan mereka melukiskan kesimpulankesimpulan mereka sendiri.
B. Bila Direktur memberikan perintah yang kurang menyenangkan, saya pikir adalah cukup bijaksana bila saya menyebutkan namanya dan bukan nama saya.
42. A. Bila ada tugas-tugas yang tidak dikehendaki yang harus dikerjakan, sebelumnya saya akan menanyakan kepada beberapa sukarelawan yang mau mengerjakan tugas tersebut.
B. Saya menunjukkan minat saya terhadap kehidupan pribadi bawahan-bawahan saya, sebab saya merasa bahwa sayapun mengharapkan mereka berbuat seperti itu kepada saya.
43. A. Saya adalah seorang yang sangat memperhatikan kebahagiaan karyawan-karyawan saya di dalam mereka mengerjakan tugastugas mereka.
B. Saya selalu memperhatikan mengenai keterlambatan dan kemangkiran.
44. A. Sebagian besar dari bawahan-bawahan saya dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka, bila perlu tanpa kehadiran saya.
 B. Bila ada sesuatu tugas yang mendesak, walaupun semua peralatannya sesudah disediakan, saya akan membiarkannya saja dan mengatakan kepada salah seorang bawahan saya untuk mengerjakan tugas tersebut.
45. A. Saya percaya bahwa bawahan-bawahan saya akan merasakan kepuasan kerja mereka tanpa merasakan tekanan apapun dari saya.
B. Saya memberikan informasi kepada “Dewan Direksi” tidak lebih daripada apa yang mereka tanyakan.
 46. A. Saya percaya bahwa pertemuan-pertemuan yang sering dengan karyawan secara pribadi adalah membantu pengembangan diri mereka.
B. Saya adalah seorang yang sangat memperhatikan karyawankaryawan saya di dalam mereka mengerjakan tugas-tugas mereka.
47. A. Saya menunjukkan persetujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pekerjaan dan perusahaan dari bawahanbawahan saya, walaupun hal itu sebenarnya belum diperlukan untuk kedudukan mereka sekarang.
B. Saya mengawasi benar bawahan-bawahan saya yang kurang mahir di dalam bekerjanya atau bawahan-bawahan saya yang hasil kerjanya kurang memuaskan.
48. A. Saya mengijinkan bawahan-bawahan saya untuk ikut serta mengambil keputusan dan saya selalu mematuhi keputusan yang dibuat berdasarkan atas suara terbanyak.
B. Saya membuat bawahan-bawahan saya bekerja keras, dan saya berusaha menyakinkan mereka bahwa biasanya mereka mendapat perlakukan yang adil dari “Dewan Direksi”.
49. A. Saya merasa bahwa semua karyawan pada jabatan yang sama seharusnya memperoleh gaji yang sama.
B. Bila ada seorang karyawan yang hasil kerjanya selalu tidak memuaskan saya, saya akan menunggu suatu kesempatan untuk memindahkannya dan bukan untuk memecatnya.
50. A. Saya merasa bahwa tujuan-tujuan Serikat Buruh dan tujuantujuan perusahaan adalah saling berbeda dan saya mencoba untuk tidak membuat pandangan saya secara jelas.
B. Saya merasa bahwa adalah penting agar bawahan saya menyukai saya apabila saya bekerja keras untuk mereka.
51. A. Saya mengawasi benar bawahan-bawahan saya yang kurang mahir di dalam bekerjanya atau bawahan-bawahan saya yang hasil kerjanya kurang memuaskan.
B. Saya mencela pembicaraan-pembicaraan yang tidak perlu di antara bawahan-bawahan saya selama mereka bekerja.
52. A. Bila saya memberikan perintah kepada bawahan-bawahan saya, saya menentukan batas waktu untuk mereka menyelesaikannya.
B. Saya merasa bangga di dalam kenyataannya bahwa saya biasanya tidak akan menanyakan kepada seseorang untuk mengerjakan suatu tugas yang kalau saya sendiri tidak akan saya kerjakan.
53. A. Saya percaya bahwa latihan melalui pengalaman bekerja, adalah lebih bermanfaat daripada pendidikan teoritis.
B. Saya tidak peduli dengan apa yang dikerjakan oleh para pegawai saya di luar jam kantornya.
54. A. Saya merasa bahwa jam pencatat waktu datang dan pulangnya para pegawai, mengurangi keterlambatan.
B. Saya mengijinkan bawahan-bawahan saya untuk ikut serta mengambil keputusan dan saya selalu mematuhi keputusan yang dibuat berdasarkan atas suara terbanyak. tujuan-tujuan yang sama.
 55. A. Saya mengambil keputusan-keputusan saya sendiri, tetapi saya dapat mempertimbangkan saran-saran yang wajar dari bawahanbawahan saya untuk saya manfaatkan, bilamana saya bertanya kepada mereka.
B. Saya merasa bahwa tujuan-tujuan Serikat Buruh dan tujuantujuan perusahaan adalah saling berbeda, dan saya mencoba untuk tidak membuat pandangan saya secara jelas.
56. A. Saya membuat keputusan-keputusan sendiri dan kemudian saya mencoba untuk “menjual” keputusan-keputusan itu kepada bawahan saya.
 B. Apabila mungkin saya membentuk kelompok-kelompok kerja yang terdiri dari orang-orang yang sudah menjadi teman-teman baik saya.
57. A. Saya tidak akan ragu-ragu untuk mempekerjakan pegawaipegawai yang cacat jasmaninya, bilamana saya merasa pasti bahwa dia dapat mempelajari pekerjannya.
B. Saya mengabaikan pelanggar-pelanggar peraturan bila saya merasa pasti bahwa tidak ada satu orangpun yang mengetahui tentang pelanggaran-pelanggaran tersebut.
58. A. Apabila mungkin saya membentuk kelompok-kelompok kerja yang terdiri dari orang-orang yang sudah menjadi teman-teman baik saya.
B. Saya akan memberikan tugas-tugas yang sulit kepada bawahanbawahan saya yang berpengalaman, tetapi bila mereka memperoleh kesukaran, saya akan mengambil alih tanggung jawab mereka.
59 A Saya membuat bawahan-bawahan saya bekerja keras, dan saya
berusaha meyakinkan mereka bahwa biasanya mereka mendapat
perlakuan yang adil dari “Dewan Direksi”.
B. Saya percaya bahwa suatu penerapan disiplin adalah merupakan
seperangkat contoh untuk karyawan-karyawan lainnya
 60. A. Saya mencoba untuk membuat bawahan-bawahan saya merasa senang hatinya apabila mereka berbicara dengan saya.
B. Saya menyukai penggunaan dari skala penggajian karyawan.
61. A. Saya percaya bahwa kenaikan jabatan adalah semata-mata berdasarkan kemampuan yang ada. B. Saya merasa bahwa masalah-masalah yang timbul di antara mereka sendiri, tanpa campur tangan dari saya.
 62. A. Saya merasa bahwa Serikat-Serikat Buruh dan pimpinan perusahaan adalah bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama.
B. Di dalam diskusi, saya memberikan fakta-fakta seperti apa yang mereka pahami, dan membiarkan mereka melukiskan kesimpulan-kesimpulan mereka sendiri.
63. A. Bila seorang karyawan tidak sanggup menyelesaikan tugasnya, saya akan membantu dia untuk menyelesaikan tugas tersebut.
 B. Saya merasa bahwa semua karyawan pada jabatan yang sama seharusnya memperoleh gaji yang sama.
64. A. Saya mengijinkan bawahan-bawahan saya untuk ikut serta di dalam pengambilan keputusan, tetapi sayapun menyediakan sesuatu yang jitu untuk membuat keputusan terakhir.
B. Saya tidak akan ragu-ragu untuk mempekerjakan pegawaipegawai yang cacat jasmaninya, bilamana saya merasa bahwa dia dapat mempelajari pekerjaannya.
https://drive.google.com/file/d/1Lkr0jw-fan2d0pJc32wHD1de5oD3hpVq/view?usp=sharing

Sunday, July 21, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: : Tes Minat Vokasional

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: : Tes Minat Vokasional: Cara scoringnya jumlah angka hasilnya di tempatkan pada RS, kemudian RS terbesar adalah kecenderungan minat kerja, apakah rekayasa,ilmuwan...

: Tes Minat Vokasional


Cara scoringnya jumlah angka hasilnya di tempatkan pada RS, kemudian RS terbesar adalah kecenderungan minat kerja, apakah rekayasa,ilmuwan,artistik,sosial,exscutive atau komersil.
ITes ini mengukur sejauh mana minat kandidat apakah condong profesional atau condong komersil.
Perintahnya ranking baris pekerjaan, yang paling diminati beri nilai terbesar (6) berturut-turut yang tidak disukai beri nilai kecil (1).


Cara scoringnya jumlah angka hasilnya di tempatkan pada RS, kemudian RS terbesar adalah kecenderungan minat kerja, apakah rekayasa,ilmuwan,artistik,sosial,exscutive atau komersil..

Thursday, July 18, 2019

Tuesday, July 16, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Papi Kostik tes untuk bakat kerja

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Papi Kostik tes untuk bakat kerja:   PAPI KOSTICK TEST Alat Psikotes mengekplorasi  tentang sikap kerja,  bukan  hanya faktor kecerdasan saja dalam mencari pegawai da...

Saturday, July 13, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Papi Kostik tes untuk bakat kerja

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Papi Kostik tes untuk bakat kerja:   PAPI KOSTICK TEST Alat Psikotes mengekplorasi  tentang sikap kerja,  bukan  hanya faktor kecerdasan saja dalam mencari pegawai da...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Papi Kostik tes untuk bakat kerja

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Papi Kostik tes untuk bakat kerja:   PAPI KOSTICK TEST Alat Psikotes mengekplorasi  tentang sikap kerja,  bukan  hanya faktor kecerdasan saja dalam mencari pegawai da...

Thursday, July 11, 2019

Thursday, July 4, 2019

Wednesday, July 3, 2019

Tuesday, July 2, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Tes DISC dan Intepretasi...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Tes DISC dan Intepretasi...: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Tes DISC dan Intepretasinya : Karakter Individu Berdasarkan Grafik DISC Soal: Cara Koreksi pada gambar ... Memori Rumus mudah dan singkat

Monday, July 1, 2019