ilmu2hrd.blogspot.com

Pages

Friday, January 15, 2016

Psikotes dalam Rekrutmen

Psikotes


Dalam langkah SDM mengalami berbagai tahap yakni: Analisa Jabatan. Spesifikasi Jabatan, Rekruitmen. Penilaian Karyawan dan Training beserta Pengembangan Karyawan.

Dalam langkah Rekruitmen, setelah mengetahui akan kebutuhan karyawan kadang perlu menggunakan Psikotes, untuk mengetahui Bakat dan kepribadian calon cocok tidak dengan jabatan yang akan diemban. Memang kadang ada pekerjaan yang cara rekrut cukup dengan mengasses skill yang dimiliki seperti tenaga operator, sehingga tidak perlu adanya Psikotes, namun untuk jajaran manajerial perlu dilakukan Psikotes karena kemampuan manajerial perlu adanya aspek-aspek psikologis yang tepat.

Dalam Psikotes banyak kalangan berpandangan skeptis, dengan argumen alat tes yang dipakai sudah layak dan mudah ditebak, hal ini karena orang awan tidak mengerti bagaimana suatu aspek psikologi itu di intepretasi.

Sebagai ilustrasi, tes IQ kadang orang awan berpandangan tidak ada kolerasinya antara nilai subtes IQ dengan kepribadian, sehingga kalau mau dianggap kepribadian lulus cukup dengan merekayasa tes kepribadian sepertigambar grafis yang detil, dan segala macam trik yang hanya berdasarkan logika analisa masing-masing. Padahal seorang Psikolog yang berpengalaman dalam melakukan intepretasi batery tes, bisa cekros diantara alat yang dipakai, dalam arti bahwa alat tes IQ nilai skor aspek subtes sebenarnya bisa untk interpretasi kepribadian, demikian sebaliknya alat tes Kepribadia seperti DAP ( gambar Orang ) bisa untuk interpretasi IQ seseorang, itulah kenapa kalau melakukan Tes IQ tidak hanya 1 batery Tes karena supaya hasil mendekati valid akan dilihat dari berbagai alat Tes.

Sebagai contoh apa yang diungkapkan oleh Prof Donald P.,Ogdon,Ph.D., bahwa anak yang nakal bisa diinterpretasi dari berbagai alat tes karena bisa ada perbandingan antara IQ Verbal dengan IQ Perfomance yang menyolok, juga disertai kemampuan Aritmatikanya, juga ada tidak kecenderungan di dalam gambar orang.

Itulah kenapa dalam profesi Manajerial, Jabatan-jabatan Strategis dan bagian Pelayanan perlu dilengkapi Psikotes bukan semata dari Skill atau pengalaman. sebagai gambaran seorang Marketing dalam spesifikasinya harus pandai komunikasi, harus ulet dalam arti tahan terhadap tekanan, harus bisa mengendalikan emosi, harus bermotivasi tinggi, hal-hal ini bisa diinterpretasi dalam cara diassesmen lewat Psikotes, sehingga kita bisa menempatkan suatu pekerjaan marketing harus sesuai spesifikasi yang dipenuhi.

Memang banyak cara assesment dalam merekrut karyawan bisa dari wawancara, bisa dari trecrecord hidupnya, namun Psikotes adalah salah satu sisi yang penting yang tersembunyi, karena didapat dari pengalaman selama perkembangannya akan keluar kemampuan tersebut ketika mendapatkan tantangan dan pemecahan masalah.