ilmu2hrd.blogspot.com

Pages

Tuesday, March 31, 2015

Pemimpin Yang Efektif


Pemimpin ( Leadership) berbeda dengan arti suatu Kepala ( Headship). Kalau Headship adalah seseorang yang karena memperoleh Jabatan sehingga memiliki kekuasaan terhadap orang lain untuk memimpin, biasanya secara legimitasi dari jabatan struktur Organisasi. 

Namun sebagai Manajer suatu Perusahaan atau Direktur sebaiknya tidak hanya memiliki otoritas kekuasaan sebagai kepala terhadap anak buahnya tetapi alangkah baiknya juga memiliki sifat Leadership, untuk menjalankan fungsi manajemen secara efektif.

Ada 4 karasteritik yang harus dimiliki seorang pemimpin supaya menjadi Pemimipin yang efektif ( D.S.Beach : Personal Management ).
  1. Inteligency
      Memang bukan keharusan seorang Pemimpin harus punya IQ lebih tinggi terhadap anak buahnya, namun
      Inteligency sangat penting bagi pemimpin, terutama adalah aspek analisa sintesa, daya kreartifitas    
      sebagai Premarkasa dan kemampuan Administrasi dalam menjalankan fungsi manajerial.
  2. Kepekaan Sosial
      Pemimpin akan selalu berinteraksi sosial, baik dengan bawahan, dengan Atasan maupun lingkungannya.
      Sangatlah menjadikan hal utama jika Pemimpin bisa memahami Bawahannya, seperti memahami dirinya
      , sehingga akan mudah berintegrasi dan juga penuh perhatian.Hal ini akan menjadikan perfomance Or-
     ganisasi akan maksimal, dikarenakan Pegawai sebagai yang dipimpin akan merasa nyaman, hal yang ter-
     suk faktor seorang Pegawai sukses selain faktor kemampuan dan dukungan keluarga.
 3. Partisipasi Kegiatan Sosial.
     Pemimpin yang ikut partisipasi dalam kegiatan sosial, entah dalam intitusinya maupun lingkungan, akan
     bisa mempengaruhi anak buah atau Pegawainya karena kepeduliannya, dan tentunya sangatlah memban-
    tu memposisikan dirinya atau perusahaanya terhadap nilai-nilai Positif.
 4. Komunikasi yang Efektif.
    Dalam Organisasi Perusahaan tentu akan terjadi komunikasi atasan - bawahan, yang terkadang membutuh
    kan skill bahasa untuk bisa dimengerti bawahannya. Miskomunikasi tentu akan berakibat fatal, dan akan
    menganggu roda kinerja perusahaan. Dewasa ini telah dikembangkan hipnokomunikasi, dimana bagai-
   mana Pemimpin berkomunikasi terhadap bawahan dengan kondisi tidak sadar, dalam arti bawahan seca-
   ra sukarela tanpa ada daya penolakan akan mematuhi Perintah Pimpinan.sebagia contoh misalnya untuk
   mengerjakan sesuatu, akan lebih efektif dengan dimulai perkataan minta tolong, kemudian diakhiri tidak
   lupa mengucapkan terima kasih, dan masih banyak hipno komunikasi yang bisa dipelajari supaya menjadi
   Pemimpin yang efektif.


Salam.