ilmu2hrd.blogspot.com

Pages

Monday, May 6, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Wawancara Behavioral Qu...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Wawancara Behavioral Qu...: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Wawancara Behavioral Questionaire : Contoh Pertanyaan Behavior Quistionaire Behavioral Quistionaire adalah in...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Wawancara Behavioral Questionaire

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Wawancara Behavioral Questionaire: Contoh Pertanyaan Behavior Quistionaire Behavioral Quistionaire adalah interview menggali pengalaman kandidat dalam menghadapi situasi...

Wawancara Behavioral Questionaire


Contoh Pertanyaan Behavior Quistionaire



Behavioral Quistionaire adalah interview menggali pengalaman kandidat dalam menghadapi situasi tertentu masa lalu yang akan dilakukan di masa akan datang dalam situasi yang sama.

1. Ceritakan pengalaman paling sukses anda dalam bekerja ?
2. Ceritakan pengalaman kegagalan anda dalam bekerja ?




3..Ceritakan salah satu pengaalaman anda ketika ada seseorang yang meminta untuk melakukan sesuatu yang bertentangan peraturan yang anda yakini ?


4. Ceritakan pengalaman anda keetika mengambil keputusan tersulit yang berdampak yang besar dalam pekerjaan anda ?

5.Ceritakan sasaran karir anda ?



6. Sebutkan motivasi anda untuk menjajagi peluang bergabung pada perusahaan ini ?.



7. Ceritakan lingkungan kerja yang anda harapkan ?




8. Ceritakan lingkungan terburuk yang pernah anda hadapi ?





Thursday, May 2, 2019








PAPI KOSTICK TEST








PAPI KOSTICK TEST

Alat Psikotes mengekplorasi  tentang sikap kerja,  bukan  hanya faktor kecerdasan saja dalam mencari pegawai dalam institusi supaya mendapat  the rigt man of the right  job.

Soal-soal dalam PAPI KOSTICK TEST
No Soal
1 a. Saya seorang pekerja keras
   b. Saya bukan seorang pemurung
2 a. Saya suka bekerja lebih baik dari orang lain
   b. Saya suka mengerjakan apa yang sedang saya kerjakan, sampai selesai
3 a. Saya suka menunjukkan caranya melaksanakan sesuatu hal
   b. Saya ingin bekerja sebaik mungkin
4 a. Saya suka berkelakar
   b. Saya senang mengatakan kepada orang lain, apa yang harus
dilakukannya
5 a. Saya suka menggabungkan diri dengan kelompok-kelompok
   b. Saya suka diperhatikan oleh kelompok-kelompok
6 a. Saya senang bersahabat intim dengan seseorang
   b. Saya senang bersahabat dengan sekelompok orang
7 a. Saya cepat berubah bila hal itu diperlukan
   b. Saya berusaha untuk intim dengan teman-teman
8 a. Saya suka membalas dendam bila saya benar-benar disakiti
   b. Saya suka melakukan hal-hal yang baru dan berbeda
9 a. Saya ingin atasan saya menyukai saya
   b. Saya suka mengatakan kepada orang lain, bila mereka salah
10 a. Saya suka mengikuti perintah-perintah yang diberikan kepada saya
   b. Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya
11 a. Saya mencoba sekuat tenaga
     b. Saya seorang yang tertib
12 a. Saya membuat orang lain melakukan apa yang saya inginkan
     b. Saya bukan seorang yang cepat gusar
13 a. Saya suka mengatakan kepada kelompok, apa yang harus dilakukan
     b. Saya menekuni satu pekerjaan sampai selesai
14 a. Saya ingin tampak bersemangat dan menarik
    b. Saya ingin menjadi sangat sukses
15 a. Saya suka menyelaraskan diri dengan kelompok
    b. Saya suka membantu orang lain menentukan pendapatnya
16 a. Saya cemas kalau orang lain tidak menyukai saya
     b. Saya senang kalau orang-orang memperhatikan saya
17 a. Saya suka mencoba sesuatu yang baru
     b. Saya lebih suka bekerja bersama orang-orang daripada bekerja sendiri
18 a. Kadang-kadang saya menyalahkan orang lain bila tejadi sesuatu
         kesalahan
      b. Saya cemas bila seseorang tidak menyukai saya
19 a. Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya
     b. Saya suka mencoba pekerjaan-pekerjaan yang baru dan berbeda
20 a. Saya menyukai petunjuk yang terinci untuk melakukan sesuatu
         pekerjaan
     b. Saya suka mengatakan kepada orang lain bila mengganggu saya
21 a. Saya selalu mencoba sekuat tenaga
     b. Saya senang bekerja dengan sangat cermat dan hati-hati
22 a. Saya adalah seorang pemimpin yang baik
     b. Saya mengorganisir tugas-tugas secara baik
23 a. Saya mudah menjadi gusar
     b. Saya seorang yang lambat dalam membuat keputusan
24 a. Saya senang mengerjakan beberapa pekerjaan pada waktu yang
         bersamaan
     b. Bila di dalam kelompok, saya lebih suka diam
25 a. Saya senang bila diundang
     b. Saya ingin melakukan sesuatu lebih baik dari orang lain
26 a. Saya suka berteman intim dengan teman-teman saya
     b. Saya suka memberi nasihat kepada orang lain
27 a. Saya suka melakukan hal-hal yang baru dan berbeda
b. Saya suka menceritakan keberhasilan saya dalam mengerjakan tugas
28 a. Bila saya benar, saya suka mempertahankannya mati-matian
b. Saya suka bergabung ke dalam suatu kelompok
29 a. Saya tidak mau berbeda dengan orang lain
b. Saya berusaha untuk sangat intim dengan orang-orang
30 a. Saya suka diajari mengenai caranya mengerjakan suatu pekerjaan
b. Saya mudah merasa jemu (bosan)
31 a. Saya bekerja keras
b. Saya banyak berpikir dan berencana
32 a. Saya memimpin kelompok
b. Hal-hal yang kecil (detail) menarik hati saya
33 a. Saya cepat dan mudah mengambil keputusan
b. Saya melakukan segala sesuatu secara rapih dan teratur
34 a. Tugas-tugas saya kerjakan secara cepat
b. Saya jarang marah atau sedih
35 a. Saya ingin menjadi bagian dari kelompok
b. Pada suatu waktu tertentu, saya hanya ingin mengerjakan satu tugas saja
36 a. Saya berusaha untuk intim dengan teman-teman saya
b. Saya berusaha keras untuk menjadi yang terbaik
37 a. Saya menyukai mode baju baru dan tipe-tipe mobil baru
b. Saya ingin menjadi penanggung jawab bagi orang-orang lain
38 a. Saya suka berdebat
b. Saya ingin diperhatikan
39 a. Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya
b. Saya tertarik menjadi anggota dari suatu kelompok
40 a. Saya senang mengikuti aturan secara tertib
b. Saya suka orang-orang mengenal saya benar-benar
41 a. Saya mencoba sekuat tenaga
b. Saya sangat menyenangkan
42 a. Orang lain beranggapan bahwa saya adalah seorang pemimpin yang baik
b. Saya berpikir jauh ke depan dan terinci
42 a. Seringkali saya memanfaatkan peluang
b. Saya senang memperhatikan hal-hal sampai sekecil-kecilnya
43 a. Orang lain menganggap saya bekerja cepat
b. Orang lain menganggap saya dapat melakukan penataan yang rapi dan
teratur
44 a. Saya menyukai permainan-permainan dan olahraga
b. Saya sangat menyenangkan
45 a. Saya senang bila orang-orang dapat intim dan bersahabat
b. Saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang telah saya mulai
46 a. Saya suka bereksperimen dan mencoba sesuatu yang baru
b. Saya suka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dengan baik
47 a. Saya senang diperlakukan secara adil
b. Saya senang mengajari orang lain bagaimana caranya mengerjakan
sesuatu
48 a. Saya suka mengerjakan apa yang diharapkan dari saya
b. Saya suka menarik perhatian
49 a. Saya suka petunjuk-petunjuk terinci dalam melakukan sesuatu pekerjaan
b. Saya senang berada bersama dengan orang-orang lain
50 a. Saya selalu berusaha mengerjakan tugas secara sempurna
b. Orang lain menganggap, saya tidak mengenal lelah, dalam kerja seharihari
51 a. Saya tergolong tipe pemimpin
b. Saya mudah berteman
52 a. Saya memanfaatkan peluang-peluang
b. Saya banyak berfikir
53 a. Saya bekerja dengan kecepatan yang mantap dan cepat
b. Saya senang mengerjakan hal-hal yang detail
54 a. Saya memliki banyak energi untuk permainan-permainan dan olahraga
b. Saya menempatkan segala sesuatunya secara rapih dan teratur
55 a. Saya bergaul baik dengan semua orang
b. Saya pandai mengendalikan diri
56 a. Saya ingin berkenalan dengan orang-orang baru dan mengerjakan hal
baru
b. Saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya mulai
57 a. Biasanya saya bersikeras mengenai apa yang saya yakini
b. Biasanya saya suka bekerja keras
58 a. Saya menyukai saran-saran dari orang-orang yang saya kagumi
b. Saya senang mengatur orang lain
59 a. Saya biarkan orang-orang lain mepengaruhi saya
b. Saya suka menerima banyak perhatian
60 a. Biasanya saya bekerja sangat keras
b. Biasanya saya bekerja cepat
61 a. Bila saya berbicara, kelompok akan mendengarkan
b. Saya terampil mempergunakan alat-alat kerja
62 a. Saya lambat membina persahabatan
b. Saya lambat dalam mengambil keputusan
63 a. Biasanya saya makan secara cepat
b. Saya suka membaca
64 a. Saya menyukai pekerjaan yang memungkinkan saya berkeliling
b. Saya menyukai pekerjaan yang harus dilakukan secara teliti
65 a. Saya berteman sebanyak mungkin
b. Saya dapat menemukan hal-hal yang telah saya pindahkan
66 a. Perencanaan saya jauh ke masa depan
b. Saya selalu menyenangkan
67 a. Saya merasa bangga akan nama baik saya
b. Saya tetap menekuni satu permasalahan sampai ia terselesaikan
68 a. Saya suka menyenangkan hati orang-orang yang saya kagumi
b. Saya suka menjadi seorang yang berhasil
69 a. Saya senang bila orang-orang lain mengambil keputusan untuk
kelompok
b. Saya suka mengambil keputusan untuk kelompok
70 a. Saya selalu berusaha sangat keras
b. Saya cepat dan mudah mengambil keputusan
71 a. Biasanya kelompok saya mengerjakan hal-hal yang saya inginkan
b. Biasanya saya tergesa-gesa
72 a. Saya seringkali merasa lelah
b. Saya lambat dalam mengambil keputusan
73 a. Saya bekerja secara cepat
b. Saya mudah mendapat kawan
74 a. Biasanya saya bersemangat atau bergairah
b. Sebagian besar waktu saya untuk berpikir
75 a. Saya sangat hangat kepada orang-orang
b. Saya menyukai pekerjaan yang menuntut ketepatan
76 a. Saya banyak berpikir dan merencana
b. Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya
77 a. Saya suka tugas yang perlu ditekuni sampai kepada hal sedetilnya
b. Saya tidak cepat marah
78 a. Saya senang mengikuti orang-orang yang saya kagumi
b. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang saya mulai
79 a. Saya menyukai petunjuk-petunjuk yang jelas
b. Saya suka bekerja keras
80 a. Saya mengejar apa yang saya inginkan
b. Saya adalah seorang pemimpin yang baik
81 a. Saya membuat orang lain bekerja keras
b. Saya adalah seorang yang gampangan (tak banyak pertimbangan)
82 a. Saya membuat keputusan-keputusan secara cepat
b. Bicara saya cepat
83 a. Biasanya saya bekerja tergesa-gesa
b. Secara teratur saya berolahraga
84 a. Saya tidak suka bertemu dengan orang-orang
b. Saya cepat lelah
85 a. Saya mempunyai banyak sekali teman
b. Banyak waktu saya untuk berfikir
86 a. Saya suka bekerja dengan teori
b. Saya suka bekerja sedetil-detilnya
87 a. Saya suka bekerja sampai sedetil-detilnaya
b. Saya suka mengorganisir pekerjaan saya
88 a. Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya
b. Saya selalu menyenangkan
89 a. Saya senang diberi petunjuk mengenai apa yang harus saya lakukan

b. Saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai




yang dilingkari jawaban  calon pegawai, kemudian dijumlah berdasar arah panah lalu dihitung jumlah di isikan di kotak kosong.





Cara Menjawab
Perhatikan terdapat dua anak panah (di atas dan di bawah) di masing-masing nomor.
Setiap anak panah selalu mengarah dan berakhir di huruf. Misalnya, soal nomor 24, dengan
melihat arah anak panah ke kanan, melewati nomor 14, 4, arah diagonal ke bawah melewati
soal nomor 5, 16, 27, 38, 49, 60 dan berakhir di huruf X di bawah lembar jawaban.
Penjelasan huruf-huruf
G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)

 Skor 3-4: bekerja untuk kesenangan saja, bukan hasil optimal
 Skor 4-7: kemauan bekerja keras tinggi
L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)

 Skor 5-9: memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana,
menggunakan orang lain untuk tujuannya.
 Skor 4-0: cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)

 Skor 0-2: ragu – menolak mengambil keputusan
 Skor 3-4: berhati hati membuat keputusan
 Skor 5-7: berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
 Skor 8-9: tidak ragu dalam mengambil keputusan
T = PERAN SIBUK (Pace)

 Skor <4: melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
 Skor 4-6: tergolong aktif secara internal dan mental
V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)

 Skor <5: cenderung pasif
 Skor 5-7: aktif secara fisik, cenderung sportif
S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)

 Skor <6: perhatian rendah terhadap hubungan social, kurang percaya pada orang lain
 Skor 6-9: kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)

 Skor 0-4: kurang perhatian, bersifat praktis
 Skor 5-9: nilai nilai penalaran tergolong tinggi
D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working With Details)

 Skor 0-3: menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail
 Skor 4-9: minat tinggi untuk bekerja secara detail
C = PERAN MENGATUR (Organized Type)

 Skor 0-2: fleksibel – tidak teratur
 Skor 3-5: teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
 Skor 6-9: keteraturan tinggi cenderung kaku
E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)

 Skor <2: terbuka, cepat bereaksi, tidak normative
 Skor 2-3: terbuka
 Skor 4-6: punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
 Skor > 6: sangat normative, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan
N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish
Task)

 Skor <3: menunda atau menghindari pekerjaan
 Skor 3-4: berhati hati atau ragu dalam bekerja
 Skor 4-6: cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
 Skor 6-9: tekun, tanggung jawab tinggi
A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)

 Skor 0-5: ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha
lebih
 Skor 6-9: tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)

 Skor 5-9: tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi
orang yang bertanggung jawab.
 Skor 4-0: menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan
tindakan orang lain.
X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)

 Skor <2: cenderung pemalu
 Skor 2-3: rendah hati, tulus
 Skor 4-5: memiliki pola perilaku yang unik
 Skor 6-9: membutuhkan perhatian nyata
B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)

 Skor 0-3: selektif
 Skor 4-5: butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
 Skor 6-9: butuh disukai dan diakui, mudah dipengaruhi
O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and
Affection)

 Skor <3: tidak suka hubungan perorangan
 Skor 3-4: sadar akan hubungan perorangan, tapi tidak terlalu tergantung
 Skor 5-9: sangat tergantung, butuh penerimaan diri
Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)

 Skor 0-2: tidak suka berubah
 Skor 3-4: tidak suka perubahan jika dipaksakan
 Skor 5-6: mudah menyesuaikan diri
 Skor 6-7: membuat perubahan yang selektif, berfikir jauh kedepan
 Skor 8-9: mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)

 Skor 0-2: menhindari masalah, menulak, untuk mengenali situasi sebagai masalah
 Skor 3-4: suka lingkungan tanang, menghindari konflik
 Skor 5: keras kepala
 Skor 6-7: agresi berhubungan dengan kerja, dorongan semangat bersaing
 Skor 8-9: agresif, cendering defensive
F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)

 Skor 6-9: bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis
 Skor 4-5: setia terhadap perusahaan
 Skor 2-3: mengurus kepentingan sendiri
 Skor <2: cenderung egois, kemungkinan bisa memberontak
W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need for Rules and
Supervision)

 Skor <4: berorientasi pada tujuan, mandiri
 Skor 4-5: kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
 Skor 6-9: meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang

jelas

Monday, April 29, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah...: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Karasteristik Kepribadia... : Karasteristik Kepribadian berdasarkan urutan kelahiran ...

Sunday, April 28, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: ilmu2HRD

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: ilmu2HRD: Interpretasi IST lanjutan Kadang kita temui masalah dalam Produktifitas Pegawai semakin menurun, sedang kalau diminta resign merasa tid...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Karasteristik Kepribadia...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Karasteristik Kepribadia...: Karasteristik Kepribadian berdasarkan urutan kelahiran Penting bagi kita untuk tahu, adakah pengaruh urutan kelahiran terhadap karaster...

Saturday, April 27, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Karasteristik Kepribadian berdasarkan urutan kela...


Karasteristik Kepribadian berdasarkan urutan kelahiran


Penting bagi kita untuk tahu, adakah pengaruh urutan kelahiran terhadap karasteritik kepribadian seseorang ?. Adier mengemukan ada pengaruhnya, karena perhatian orang tua terutama Ibu.
Anak pertama,memperoleh perhatian yang tidak terbagi,kehilangan perhatian ketika adiknya lahir, Harus rela melepas untuk adiknya, ini menyebabkan punya rasa melindungi dan perhatian, namun juga ada kejelekannya yakni hostile/memusuhi , takut tidak nyaman, kurang bisa adaptasi,pesimis, konservatif, taat aturan, sebagian besar anak bikin masalah.
Veronika Yasinta Anak Sulung yg sukses jadi PM

Anak Tengah berapapun jumlahnya, dalam perhatian seperti lomba dengan kakaknya,harus berbagi dengan kakaknya, hal ini menyebabkkan punya sikap ambisius, bisa lebih punya sosial dan penyesuaian diri dari kakaknya. Kejelekannya suka memberontak, irihati, tidak mau kalah, susah jadi orang taat  aturan.


Anak terakhir, banyak mendapat perhatian, banyak dilindungi, manja. Kebaikannya jika banyak belajar dan dilatih kecakapannya bisa  lebih unggul dari kakak-kakaknya. Kejelekannya merasa inferior dari orang lain, sebagian besar bermasalah dan kurang adaptasi.

Anak Tunggal, perhatian orang tua tidak dibagi, tidak punya saingan Ayah sebagai saingannya. Hal ini menyebabkan selalu ingin jadi pusat perhatian, malas berkompetisi, selalu merasa benar dan susah menyesuaikan diri.




Gagasan Adier tentang karakteristik kepribadian sebagai fungsi urutan kelahiran


Karasteristik Kepribadian berdasarkan urutan kelahiran


Penting bagi kita untuk tahu, adakah pengaruh urutan kelahiran terhadap karasteritik kepribadian seseorang ?. Adier mengemukan ada pengaruhnya, karena perhatian orang tua terutama Ibu.
Anak pertama,memperoleh perhatian yang tidak terbag,kehilangan perhatian ketika adiknya lahir, Harus rela melepas untuk adiknya, ini menyebabkan punya rasa melindungi dan perhatian, namun juga ada kejelekannya yakni hostile/memusuhi , takut tidak nyaman, kurang bisa adapptasi,pesimis, konservatif, taat aturan, sebagian besar anak bikin masalah.

Anak Tengah berapapun jumlahnya, dalam perhatian seperti lomba deengan kakaknya,harus berbagi dengan kakaknya, hal ini menyebabkkan punya sikap ambiisius, bisa lebih punya sosial dan penyesuaian diri daarii kakaknya. Kejelekannya suka memberontak, irihati, tidak mau kalah, susah jadi orang taat  aturan.


Anak terakhir, banyak mendapat perhatian, banyak dilindungi, manja. Kebaikannya jika banyak belajar dannn dilattihh kecakkapannya biisa  lebih unggul dari kakak-kakaknya. Kejelekannya merasa inferior dari orang lain, sebagian besar bermasalah dan kurang adaptasi.

Anak Tunggal, perhatian orang tua tidak dibagi, tidak punya saingan Ayah sebagai saingannya. Hal ini menyebabkan selalu ingin jadi pusat perhatian, malas berkompetisi, sellalu merasa benar dan susah menyesuaikan diri.




Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1

Ilmu HRD Dasar dan Mudah:: Panduan Wawancara 1:
: PANDUAN  WAWANCARA 1 1. Problem Solving/pemecahan masalah   Kemampuan tuk mencari permasalahan masalah   Contoh  : Apa saja yang...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1: PANDUAN  WAWANCARA 1 1. Problem Solving/pemecahan masalah   Kemampuan tuk mencari permasalahan masalah   Contoh  : Apa saja yang...

Friday, April 26, 2019

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1

Ilmu HRD Dasar dan Mudah:script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js">
: :Panduan Wawancara 1 PANDUAN  WAWANCARA 1 1. Problem Solving/pemecahan masalah   Kemampuan tuk mencari permasalahan masalah   Contoh  : Apa saja yang...
<

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1: PANDUAN  WAWANCARA 1 1. Problem Solving/pemecahan masalah   Kemampuan tuk mencari permasalahan masalah 2. Analytical Thingking ...

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Panduan Wawancara 1: PANDUAN  WAWANCARA 1 1. Problem Solving/pemecahan masalah   Kemampuan tuk mencari permasalahan masalah 2. Analytical Thingking Ke...

Panduan Wawancara 1


PANDUAN  WAWANCARA 1


1. Problem Solving/pemecahan masalah

  Kemampuan tuk mencari permasalahan masalah
 Contoh  : Apa saja yang menjadi pertimbangan anda dalam menentukan   topik masalah ?

2. Analytical Thingking


Kemampuan melakukan analisa permasalahan
Contoh : Darimana saja anda mengetahui sumber permasalahan tsb ?

3. Planning Organising / kemampuan menyusun sistimatika kerja.


Contoh : Bagaimana hasilnya terhadap kelangsungan proses kerja ditempat kerja anda ?

4. Manage Execution
Kemampuan mengelola dan mengendalikan kerja
Contoh : Seberapa sering anda memeriksa kembali hasil pekerjaan anda ?

5. Decision making

Gali kandidat dalam mengambil keputusan
Contoh : Ceritakan situasi dimana anda membuat keputusan yang tidak populer ?

6. Managing People
Gali kemampuan memimpin
Contoh : Bagaimana anda mendelegasikan tugas-tugas tersebut ?

7. Personal effectiveness
Gali kemampuan komunikasi, pengetahuan bisnis, achievmeent,dan adaptasi
Contoh : bagaimana volume suara ketika bicara ?
Contoh : Apa yang diharapkan dari anda oleh perusahaan ?
Contoh : Apakah anda sudah merasa puas dengan target tercapai selama ini ? Sebutkan alasannya





SKILL PEWANCARA



SKILL PEWANCARA


W

Wawancara adalah salah satu alat tes untuk bisa menggali Kecerdasan,Skill dan Motivasi lebih akurat dibandingkan alat tes yang lain,makaperlu pedoman yang ditaati bagi Pewancara, yakni ;
 1. Persiapan yang matang terutama menyusun pertanyaan tepat                 sasaran. 
Pelajari organisasi perusahaan, jenis pekerjaan yang  akan ditempati Pelamar  dan Candidat  yang cocok.
2. Pikirkan secara matang dan detail jenis pertanyaan yang                  menghindari bias .3. Berpenampilan bagus dan sangat antusias dalam mewawancarai Pelamar.4. Gunakan form terstruktur agar pertanyaan terarah.5. Hindari langkah-langkah yang tidak valid seperti membuat   keputusan cepat.6. Jadilah Pendengar yang baik, agar pelamar leluasa mengekpresikan kapasitasnya.Untuk mendapatkan Pelamar yang sesuai tanpa perlu tambahan tes yang lain, maka perlu dihindari hal-haal sebagai berikut :a. Keputusan Prematur, hal ini sudah punya gambaran padahal  baru beberapa menit dialog.
b. Menitikberatkan informasi yang kurang menguntungkan    dengan pertanyaan yang melebar 
c. Target harus segera dapat candidat.
d. Menilai candidat serampanngan, setelah menjumpai bebe    rapa candidat sebelumnya yang kurang sesuai.



Thursday, April 25, 2019

Psikilogi Industri




Pengaruh Latar Belakang Keluarga dlm Rekrutmen

Dasar yg mensituasikan dalam lingkungan keluarga sangat mempengaruhi personelity seseorang, apakah temperamen tidak, halus tidak juga emosi.

Ada beberapa hal yg perlu kita telaah jika kita ingin rekrut calon yakni :

1. Orang Tua Calon
    Hal ini situasi dasar perilaku orang tua, tetap ada yang terekam
    dan bisa suatu saat muncul, baik berupa sifat,motivasi dan skill.
2. Urutan Kelahiran
     Dasarnya adalah perhatian orang tuaa  terhadap anak, Anak
     dibedakan anak sulung,anak tengah, anak terakhir dan anak
     tunggal. Nah karena dasar adalah perhatian, terutama dari Ibu
    maka akan memiliki sifat,sikap dan kepribadian tidak sama.

Sebagai HRD kita perlu  membuat form yang bisa ungkap hal-
hal diatas, karena pegawai nanti bekerja di dalam organisasi.

Friday, January 15, 2016

Psikotes dalam Rekrutmen

Psikotes


Dalam langkah SDM mengalami berbagai tahap yakni: Analisa Jabatan. Spesifikasi Jabatan, Rekruitmen. Penilaian Karyawan dan Training beserta Pengembangan Karyawan.

Dalam langkah Rekruitmen, setelah mengetahui akan kebutuhan karyawan kadang perlu menggunakan Psikotes, untuk mengetahui Bakat dan kepribadian calon cocok tidak dengan jabatan yang akan diemban. Memang kadang ada pekerjaan yang cara rekrut cukup dengan mengasses skill yang dimiliki seperti tenaga operator, sehingga tidak perlu adanya Psikotes, namun untuk jajaran manajerial perlu dilakukan Psikotes karena kemampuan manajerial perlu adanya aspek-aspek psikologis yang tepat.

Dalam Psikotes banyak kalangan berpandangan skeptis, dengan argumen alat tes yang dipakai sudah layak dan mudah ditebak, hal ini karena orang awan tidak mengerti bagaimana suatu aspek psikologi itu di intepretasi.

Sebagai ilustrasi, tes IQ kadang orang awan berpandangan tidak ada kolerasinya antara nilai subtes IQ dengan kepribadian, sehingga kalau mau dianggap kepribadian lulus cukup dengan merekayasa tes kepribadian sepertigambar grafis yang detil, dan segala macam trik yang hanya berdasarkan logika analisa masing-masing. Padahal seorang Psikolog yang berpengalaman dalam melakukan intepretasi batery tes, bisa cekros diantara alat yang dipakai, dalam arti bahwa alat tes IQ nilai skor aspek subtes sebenarnya bisa untk interpretasi kepribadian, demikian sebaliknya alat tes Kepribadia seperti DAP ( gambar Orang ) bisa untuk interpretasi IQ seseorang, itulah kenapa kalau melakukan Tes IQ tidak hanya 1 batery Tes karena supaya hasil mendekati valid akan dilihat dari berbagai alat Tes.

Sebagai contoh apa yang diungkapkan oleh Prof Donald P.,Ogdon,Ph.D., bahwa anak yang nakal bisa diinterpretasi dari berbagai alat tes karena bisa ada perbandingan antara IQ Verbal dengan IQ Perfomance yang menyolok, juga disertai kemampuan Aritmatikanya, juga ada tidak kecenderungan di dalam gambar orang.

Itulah kenapa dalam profesi Manajerial, Jabatan-jabatan Strategis dan bagian Pelayanan perlu dilengkapi Psikotes bukan semata dari Skill atau pengalaman. sebagai gambaran seorang Marketing dalam spesifikasinya harus pandai komunikasi, harus ulet dalam arti tahan terhadap tekanan, harus bisa mengendalikan emosi, harus bermotivasi tinggi, hal-hal ini bisa diinterpretasi dalam cara diassesmen lewat Psikotes, sehingga kita bisa menempatkan suatu pekerjaan marketing harus sesuai spesifikasi yang dipenuhi.

Memang banyak cara assesment dalam merekrut karyawan bisa dari wawancara, bisa dari trecrecord hidupnya, namun Psikotes adalah salah satu sisi yang penting yang tersembunyi, karena didapat dari pengalaman selama perkembangannya akan keluar kemampuan tersebut ketika mendapatkan tantangan dan pemecahan masalah.

Monday, September 14, 2015

Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Interpretasi IST lanjutan


Ilmu HRD Dasar dan Mudah: Interpretasi IST lanjutan: Interpretasi IST lanjutan Kadang kita temui masalah dalam Produktifitas Pegawai semakin menurun, sedang kalau diminta resign merasa tida...

Friday, April 17, 2015

Interpretasi IST sederhana

Contoh Interpretasi IST Para praktisi HRD tentu sangat ingin tahu tentang kemungkinan keberhasilan Pegawainya, setelah melakukan tes IST, karena alat ini sangat lengkap untuk memprediksi bakat dalam kecocokan dalam pekerjaan.
IST singkatan dari Intelligenz Struktur Test, yang dicipta oleh Rudolf Amthauer, dan yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dibuat norma adalah IST 70. Walau dekade ini telah terjadi perkembangan, terutama adalah adanya penambahan subtes tentang Memori. Contoh diatas adalah profil M dibuat nilai dari 4 subtes pertama yang terdiri lembah-bukit, menunjukan adanya bakat Teoritis atau Bahasa Kebalikan dari grafik diatas, adalah Profil W dari nilai 4 subtes yang terdiri bukit-lembah, menunjukan adanya Bakat lebih Praktis. Untuk bakat-bakat Pekerjaan yang lain tentu harus mempertimbangkan subtes-subtes yang lain, dimana dalam IST terdiri dari 9 subtes yang masing-masing mengungkap profil kecerdasan tertentu. SE ( satzergaenzung ), mengukur judgement subyek apakah berpikir mandiri atau ketergantungan pada orang lain. WA ( wortauswahl ), mengukur kemampuan Bahasa secara induktif, rasa empaty. AN ( Analogien ), mengukur kemampuan analisis sekaligus kesimpulan, menerapkan hasil penemuanya dengan dua pengertian yang lain. GE ( Gemeinsamkeiten ), mengukur kemampuan abstraksi dalam bahasa. RA ( Rechenaufgaben ), mengukur kemampuan Praktis dalam berhitung. ZR ( Zahlenrcihen ), mengukur kemampuan berhitung secara teoritis, fleksibilitas, dan kreatifitas. FA ( Figurenauswhal ), mengukur imijinasi berupa visual, yang digabungkan menjadi kesimpulan, ini menunjukan kreatifitas dalam merekrontuksi. WU( wuerfelaufgaben), mengukur kreatifitas dan fleksibilitas berpikir. ME( merkaufgaben), mengukur kemampuan mengingat atau memori. Dari ungkapan tesebut, seandainya subyek walau IQ tinggi dan adanya bebakat Teoritis, namun jika abstraksi nilai rendah, tentu tidak akan berbakat menjadi Guru.

Tuesday, April 7, 2015

Perhitungan Gaji Pokok Sederhana

Perhitungan Gaji sederhana Ada beberapa Faktor suatu Perusahaan bisa berjalan dan produktif, diantaranya adalah faktor ekonomi terutama Upah atau gaji Pegawainya. Dasar dan perhitungan Upah banyak jenis dan caranya, namun yang paling diabdopsi adalah Point System. Disini akan kita ilustrasikan secara sederhana yang diabdopsi dari Halsey Plan, dimana harus kita masukan faktor2 dalam analisa jabatan supaya memudahkan perhitungan point yang kita terapkan, faktor-faktor tersebut misalnya kita batasi hanya 5, yakni : Pendidikan, Pengalaman, Tanggung Jawab, Sosial Relation dan Resiko. Faktor Pendidikan : 1. SMA Point : 10 2. D3 Point : 20 3. S1 Point : 30 4. D IV Point : 40 5. S2 Point : 50 Faktor Pengalaman : 1. 0-1 Th Point : 10 2. 2-5 Th Point : 20 3. 6-8 Th Point : 30 4. 9-14 Th Point : 40 5. 15 th > Point : 50 Faktor Tanggung Jawab : 1. Belum ada tanggung jawab karena sebatas Pelaksana Point : 10 2. Bertanggung Jawab terhadap Pegawai Groupnya Point : 20 3. Bertanggung Jawab terhadap bawahan / Supervisor : 30 4. Bertanggung Jawab terhadap para Manajer Point : 40 5. bertanggung Jawab Para Direktur Umum dan Teknik Point : 50 Sosial Relation: 1. Relasi sesama Pegawai kelompok 1 tingkat Point : 10 2. Relasi Anak buah tingkat Penyelia Point : 20 3. Relasi Anak Buah Supervisor dan sesama Manajer Point : 30 4. Relasi Anak Buah dan sesama Direktur Point : 40 5. Relasi Dirum, Direktur Teknik, Stockholder dan Pemerintah Point : 50 Resiko: 1. Tidak ada Resiko Point : 10 2. Ada Resiko sederhana Point : 20 3. Resiko Cukup berat Point : 30 4. Resiko Berat Point : 40 5. Resiko Sangat Berat : 50 Karena Upah sudah ditetapkan oleh Pemerintah berupa Upah Minimum, misalkan diambil contoh Rp 2.500.000,- kita ambil jumlah Point yang paling kecil yakni jumlah Point 50, maka tiap Point dihitung = 2.500.000:50 = Rp 50.000,-. Seandainya Direktur Utama ; maka gaji pokok sbb. point Pendidkan : 50, point Pengalaman : 50, point Tanggung Jawab : 50, Point Relasi : 50, Point Resiko : 50, Jumlah : 250, Gaji Pokoknya adalah sebagai Direktur Utama : 250 X Rp. 50.000,- = Rp.12.500.000,-. tentang Bonus atau tunjangan diperhatungkan tersendiri, namun tidak boleh melebihi 50 % dari UMK, namun untuk tingkat Manajerial biasanya banyak tunjangan-tunjangan yang kemungkinan gaji Kotor sangat besar karena sesuai Pengetahuan, Pengalaman dan Resiko Tanggung Jawabnya. Salam.

Tuesday, March 31, 2015

Pemimpin Yang Efektif


Pemimpin ( Leadership) berbeda dengan arti suatu Kepala ( Headship). Kalau Headship adalah seseorang yang karena memperoleh Jabatan sehingga memiliki kekuasaan terhadap orang lain untuk memimpin, biasanya secara legimitasi dari jabatan struktur Organisasi. 

Namun sebagai Manajer suatu Perusahaan atau Direktur sebaiknya tidak hanya memiliki otoritas kekuasaan sebagai kepala terhadap anak buahnya tetapi alangkah baiknya juga memiliki sifat Leadership, untuk menjalankan fungsi manajemen secara efektif.

Ada 4 karasteritik yang harus dimiliki seorang pemimpin supaya menjadi Pemimipin yang efektif ( D.S.Beach : Personal Management ).
  1. Inteligency
      Memang bukan keharusan seorang Pemimpin harus punya IQ lebih tinggi terhadap anak buahnya, namun
      Inteligency sangat penting bagi pemimpin, terutama adalah aspek analisa sintesa, daya kreartifitas    
      sebagai Premarkasa dan kemampuan Administrasi dalam menjalankan fungsi manajerial.
  2. Kepekaan Sosial
      Pemimpin akan selalu berinteraksi sosial, baik dengan bawahan, dengan Atasan maupun lingkungannya.
      Sangatlah menjadikan hal utama jika Pemimpin bisa memahami Bawahannya, seperti memahami dirinya
      , sehingga akan mudah berintegrasi dan juga penuh perhatian.Hal ini akan menjadikan perfomance Or-
     ganisasi akan maksimal, dikarenakan Pegawai sebagai yang dipimpin akan merasa nyaman, hal yang ter-
     suk faktor seorang Pegawai sukses selain faktor kemampuan dan dukungan keluarga.
 3. Partisipasi Kegiatan Sosial.
     Pemimpin yang ikut partisipasi dalam kegiatan sosial, entah dalam intitusinya maupun lingkungan, akan
     bisa mempengaruhi anak buah atau Pegawainya karena kepeduliannya, dan tentunya sangatlah memban-
    tu memposisikan dirinya atau perusahaanya terhadap nilai-nilai Positif.
 4. Komunikasi yang Efektif.
    Dalam Organisasi Perusahaan tentu akan terjadi komunikasi atasan - bawahan, yang terkadang membutuh
    kan skill bahasa untuk bisa dimengerti bawahannya. Miskomunikasi tentu akan berakibat fatal, dan akan
    menganggu roda kinerja perusahaan. Dewasa ini telah dikembangkan hipnokomunikasi, dimana bagai-
   mana Pemimpin berkomunikasi terhadap bawahan dengan kondisi tidak sadar, dalam arti bawahan seca-
   ra sukarela tanpa ada daya penolakan akan mematuhi Perintah Pimpinan.sebagia contoh misalnya untuk
   mengerjakan sesuatu, akan lebih efektif dengan dimulai perkataan minta tolong, kemudian diakhiri tidak
   lupa mengucapkan terima kasih, dan masih banyak hipno komunikasi yang bisa dipelajari supaya menjadi
   Pemimpin yang efektif.


Salam.